cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner
ISSN : 25409492     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner merupakan media elektronik yang digunakan sebagai wadah penyebaran hasil-hasil penelitian dari skripsi/tugas akhir mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala yang ditulis bersama dengan dosen pembimbingnya. Naskah/artikel yang diterbitkan telah melewati proses review oleh 2 orang reviewer dan penyunting JIMVET. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner untuk saat ini menerbitkan naskah ilmiah mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Dokter Hewan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner terbit dengan satu volume dan empat nomor dalam setahun (Fabruari, Mei, Agustus, dan November).
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 4 (2019): AGUSTUS-OKTOBER" : 6 Documents clear
Studi Eksperimental Caval Sindrome Pada Berbagai Tingkat Infeksi Dirofilaria immitis Exsperimental Study For Caval Syndrome At Diffetent Levels Of Infection Dirofilaria immitis Purnama Sari; T Fadrial Karmil; M Hanafiah; Syafruddin Syafruddin; Winaruddin Winaruddin; Arman Sayuti
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 4 (2019): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v3i4.13017

Abstract

ABSTRAKPenelitian dilakukan  untuk mengetahui proses terjadinya Caval Sindrome (CS) yang diakibatkan oleh Dirofilaria immitis (D. immitis) dengan berbagai tingkat infeksi, Sampel yang digunakan yaitu 3 ekor anjing lokal yang terinfeksi D. immitis dengan tingkat infeksi ringan (380 mf/ml), sedang (1,305 mf/ml) dan berat (1,600 mf/ml). Untuk mengetahui tingkat infeksi dilakukan identifikasi menggunakan metode Modified Fadrial Technigue (MFT). Setelah diketahui tingkat infeksi D. immitis, anjing diberi perlakuan excercise menggunakan perlakuan melalui pengamatan berdasarkan kecepatan dan durasi yang sudah ditetapkan. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa proses terjadinya CS pada anjing yang diberi perlakuan exercise dengan kecepatan 30 km/jam, 40 km/jam dan 45 km/jam selama durasi 10 menit, 15 menit dan 20 menit pada infeksi ringan dan sedang anjing toleran terhadap exercise (tidak terjadi CS), sedangkan pada tingkat infeksi berat anjing intoleran terhadap exercise pada menit ke-10 (dapat terjadi CS). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa anjing yang derajat kesakitan tinggi intoleran terhadap exercise.Kata kunci: Dirofilaria  immitis,  tingkat  infeksi,  Modified  Fadrial  Technigue (MFT) dan Caval Sindrome.   ABSTRACT    This study was conducted to determine the process of Caval Syndrome (CS) caused by Dirofilaria immitis (D. immitis), with various levels of infection. The sampels used were 3 local dogs infected with D. immitis with a mild infection rate (380 mf/ml), moderate (1,305 mf/ml) and weight (1,600 mf/ml). to determine the level of infection Modifien Fadrial Technigue (MFT) method. After knowing the level of infection, dog were treated using exercise treatment through observation based on the speed and duration that have been set. The results of this study found that the process of CS  in dogs treated with exercise at a speed of 30 km/h, 40 km/h, and 45 km/h for a duration of 10 minutes, 15 minutes and 20 minutes in mild and moderate infections of dogs tolerant of exercise (CS does not occur), whereas at the level of severe dog infection tolerant of exercise  at the 10th minute (CS can occur). From this study in can be concluded that.Keywords : Dirofilaria immitis, infection rate, Modified Fadrial Technigue (MFT) and Caval Syndrome.
DIAGNOSA ENDOMETRITIS PADA SAPI ACEH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT METRICHECK DAN VAGINOSKOP (Diagnosis of Endometritis in Aceh Cattle Using Metricheck and Vaginoskop) Raivan Fazil; Ginta Riady; Razali Daud
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 4 (2019): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v3i4.12158

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat akurasi diagnosa endometritis dengan menggunakan alat metricheck dan vaginoskop pada sapi aceh. Penelitian ini menggunakan 13 ekor sapi aceh betina. Diagnosa endometritis dengan menggunakan alat metricheck dan vaginoskop ditentukan berdasarkan kriteria leleran uterus dengan sistem skoring. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian dengan alat metricheck menunjukkan bahwa 10 ekor sapi aceh positif endometritis, sedangkan dengan alat vaginoskop menunjukkan bahwa 13 ekor sapi aceh negatif endometritis. Diagnosa endometritis pada sapi aceh lebih efektif menggunakan alat metricheck dibandingkan dengan alat vaginoskop. (This study aims to know the accuracy rate of diagnosis endometritis in aceh cattle using metricheck and vaginoskop. Data for this study were obtained from 13 aceh cattles. Diagnosis of endometritis was carried out by using metricheck and vaginoskop followed by the assessment of the uterine discharge using scoring system. Data were analysed descriptively. The result of metricheck showed that 10 aceh cattles were positive endometritis, while the vaginoskop showed that 13 aceh cattles were negative endometritis. Diagnosis of endometritis in aceh cattles was more effective using metricheck compared than vaginoskop.)
KEPADATAN JENTIK NYAMUK Aedes spp DI GAMPONG PEURADA, KECAMATAN SYIAH KUALA, KOTA BANDA ACEH (DENSITY OF Aedes spp LARVAE IN PEURADA VILLAGE, SYIAH KUALA SUBDISTRICT, BANDA ACEH CITY) farida athaillah; Muhammad Hanafiah; arif gumilar; yudha fahrimal; t fadrial karmil; Nuzul Asmilia
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 4 (2019): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v3i4.7236

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan jentik nyamuk Aedes spp di Gampong Peurada, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode single larva (survei). Wilayah survei meliputi dusun-dusun yang terdapat di Gampong Peurada yaitu Dusun Setia, Dusun Sentosa dan Dusun Bahagia dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 40 rumah setiap dusun, total sampel sebanyak 120 rumah. Data jentik yang diperoleh dari berbagai jenis wadah yang ditemukan di Gampong Peurada, dihitung kepadatan berdasarkan parameter indeks jentik yaitu House Index (HI), Container Index (CI) dan Bretau Index (BI). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan nilai Density Figure (DF) adalah 3,3 atau pada rentang (2-5) yang termasuk dalam kategori kepadatan populasi sedang. Hasil tersebut didapatkan dari nilai  indeks jentik nyamuk Aedes spp di Gampong Peurada yaitu House Index (HI) : 17%, Container Index (CI) : 10%, Bretau Index(BI) : 27. (This study was aimed to determine the density of Aedes spp larvae in Peurada Village, Syiah Kuala Subdistrict, Banda Aceh City. This research was conducted by using single larvae method (survey). The survey area includes the hamlets located in Peurada Village, Setia Hamlet; Sentosa Hamlet and Bahagia Hamlet with the number of samples taken as many 40 houses each hamlet, total sample of 120 houses. The larvae data wer obtained from the various types of containers found in Gampong Peurada, were density calculated based on larvae index parameters is House Index (HI), Container Index (CI) dan Bretau Index (BI). The results of research which have been done got value density figure is 3,3 or included in medium density category with Density Figure number (2-5). The results got based on the index larvae of Aedes spp in Gampong Peurada obtained House Index (HI): 17%, Container Index (CI): 10%, Bretau Index (BI): 27.) 
STUDI HISTOLOGIS USUS HALUS SAPI ACEH (Histological Study Small Intestine of Aceh Cattle) Adi Firmansyah; Dian Masyitha; Zainuddin Zainuddin; Fitriani Fitriani; Ummu Balqis; Fadli A Gani; Azhar Azhar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 4 (2019): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v3i4.7235

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang struktur histologis usus halus sapi aceh yang terdiri atas duodenum, jejunum dan ileum. Penelitian ini bertujuan mengetahui struktur histologi usus halus sapi aceh. Sampel penelitian diambil dari 3 ekor sapi aceh yang telah dewasa kelamin dan berjenis kelamin jantan yang dipotong di Rumah Potong Hewan Lambaro Aceh Besar. Terhadap sampel penelitian dilakukan proses mikroteknik untuk selanjutnya dilakukan pewarnaan Hematoksilin-eosin (HE). Pengamatan terhadap struktur histologi menggunakan mikroskop cahaya binokuler pembesaran 40x, 100x, dan 400x. Hasil penelitian menunjukkan, struktur histologi duodenum, jejunum dan ileum sapi aceh tersusun atas empat lapisan, yaitu tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis, dan tunika serosa. Tunika mukosa duodenum, jejunum dan ileum tersusun oleh epitel silindris selapis dan terdapat sel goblet. Ketebalan tunika mukosa duodenum yaitu: (396,68±6,5 µm), Jejunum (339,46±13 µm), dan Ileum (451,92±6,5 µm). Tunika submukosa terdiri dari jaringan ikat longgar, buluh darah dan saraf. Tunika submukosa duodenum terdapat kelenjar brunner dan pada ileum terdapat nodulus limfoideus dengan ketebalan duodenum yaitu: (344,4±10 µm), Jejunum (227,98±7,8 µm), dan ileum (330,35±5,7 µm). Tunika muskularis tersusun oleh otot polos sirkular dan longitudinal dengan ketebalan masing-masing yaitu, duodenum (973,47±5,5 µm), Jejunum (475,5±9,8 µm)  dan ileum (670,51±13 µm). Tunika serosa merupakan lapisan paling luar dari usus halus dengan ketebalan berturut-turut yaitu, (335,34 ±7,4 µm) duodenum, (231,33±6,9 µm) jejunum dan (354,67±11 µm) ileum.Kata kunci: Usus halus, duodenum, jejunum, ileum, sapi aceh ABSTRACTA Study to detect the microscopic structure of small intestine (duodenum, jejunum and ileum) of aceh cattle. The aims of this research was to know the histological structure of the small intestine in aceh cattle. The samples were collected from 3 of male aceh cattle in Lambaro Aceh Besar abattoir. The tissue samples were processed by microtechnique and Hematoksilin-eosin (HE). Microscopic analysis was performed using binocular light microscope 40x, 100 x, and 400x. The study showed that the wall of the duodenum, jejunum, and ileum are made up of four layers, that was tunica mucosa, submucosa, muscularis, and serosa. Tunica mucosa duodenum, jejunum and ileum consisted of ephitelium simple columnar cells and goblet celss. The thick of tunica mucosa duodenum are (396,68±6,5 µm), jejunum (339,46±13 µm), and ileum (451,92±6,5 µm).  The submucosa contain connective tissue, arteriole, venole and nervous. The submucosa duodenum conside of glands brunners and ileum of nodulus limfoideus and thick of tunica submucosa duodenum are (344,4±10 µm),  jejunum (227,98±7,8 µm), and ileum (330,35±5,7 µm). Tunica muscularis consists of two layers of smooth muscle inner circular and longitudinal. The thick of tunica mucularis are (973,47±5,5 µm) duodenum, (475,5±9,8 µm) jejunum and (670,51±13 µm) ileum. The tunika serosa forms the outermost layer with thick (335,34 ±7,4 µm) duodenum, (231,33±6,9 µm), jejunum and (354,67±11 µm) ileum.Keyword: Small intestine, duodenum, jejunum, ileum, sapi aceh
IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI GEN CALPAIN (CAPN1) PADA KAMBING KACANG (Identification and Characterization of the Calpain Gene (CAPN1) in Kacang Goat sri rezeki; T Zahrial Helmi; Herrialfian Herrialfian; M Hasan; M Jalaluddin
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 4 (2019): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v3i4.7829

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan karakteristik gen calpain untuk perbaikan mutu genetik pada kambing kacang (Capra hircus). Sampel penelitian yang digunakan adalah darah yang diambil dari 5 ekor kambing kacang yang dipelihara di UPT Hewan Coba FKH Unsyiah Banda Aceh. Tahap pertama dilakukan isolasi DNA dari darah, tahap kedua dilakukan elektroforesis, hasil ekstraksi kemudian dilanjutkan dengan optimasi suhu annealing, amplifikasi dan sekuensing. Hasil sekuensing dianalisis menggunakan software program Basic Local Alignment Search Tool (BLAST) dan Clustal W dari program Mega 6.01. Hasil optimasi suhu annealing diperoleh suhu 56°C merupakan suhu yang tepat untuk melakukan amplifikasi. Semua sampel yang diteliti amplifikasi gen calpain diperoleh hasil sepanjang 709 bp sesuai dengan primer yang digunakan. Hasil analisis program BLAST dan program Mega 6.01. menunjukkan kekerabatan yang sangat dekat, ditandai dengan berada pada satu cabang dari pohon filogenetik dan hasil urutan gen calpain (CAPN1) kambing kacang (Capra hircus) memiliki kedekatan dengan gen calpain Capra hircus breed Barbari sebesar 98%. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gen calpain pada kambing kacang yang teramplifikasi sepanjang 709 bp, dan mempunyai kedekatan sekuen nukleotida dengan gen calpain pada beberapa jenis kambing lainnya dan dapat digunakan untuk perbaikan mutu genetik kambing kacang.(The aim of this research was to find out the presence and characteristics of calpain genes for the improvement of genetic quality in kacang goat (Capra hircus). The sample for research using blood taken from 5 Capra hircus which kept in UPT Animal Laboratory of FKH Unsyiah, Banda Aceh. The first stage is DNA isolation from blood, the second stage is electrophoresis, the extraction then continued with optimization of annealing temperature, amplification and sequencing. The results of sequencing analyzed using software program named Basic Local Alignment Search Tool (BLAST) and Clustal W from program Mega 6.01. Annealing temperature optimization results obtained temperature of 56 ° C is the proper temperature to do amplification. All samples studied with calpain gene amplification gained results of 709 bp according to the primary used. Results of BLAST program analysis and Mega 6.01 program. shows a very close genetic relationship, characterized by being on the same branch of phylogenetic tree and the result sequence of  calpain gene (CAPN1) of the goat (Capra hircus) possessing proximity to the calpain genes Capra hircus breed of Barbari by 98%. The results of this study can be concluded that the calpain gene in Capra hircus is amplified by 709 bp, and has the adjacency of nucleotide sequence with the calpain gene in some other types of goats and can be used as a genetic improvement for Capra hircus).
Kajian Molekuler Karakteristik Gen Calpastatin (CAST) pada Kambing Boerka (Capra Hircus) sri yuliati; T. Zahrial Helmi; Rinidar Rinidar; Ummu Balqis; erwin erwin; Rosmaidar Rosmaidar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 4 (2019): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v3i4.7831

Abstract

ABSTRAKGen yang yang dapat mempengaruhi keempukan daging salah satunya adalah gen calpastatin (CAST). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik gen CAST pada kambing boerka secara molekuler. Sampel penelitian yang digunakan adalah darah yang diambil dari 5 ekor kambing boerka yang dipelihara di UPT Hewan Coba Universitas Syiah Kuala. Metode yang digunakan yaitu dengan polymerase chain reaction (PCR), elektroforesis dan sekuensing DNA. Gen CAST pada kambing boerka berhasil diamplifikasi dengan suhu 59°C sebesar 1552 bp. Sebanyak 5 sampel yang telah di PCR dilakukan sekuensing. Hasil sekuensing dianalasis menggunakan software program Basic Local Alignment Search Tool (BLAST) dan Clustal W dari program Mega 6.01. Hasil analisis menunjukkan bahwa gen CAST pada kambing boerka memiliki kemiripan dengan gen CAST pada Ovis  aries dan Bos taurus. Karakteristik gen CAST pada kambing boerka diantaranya memiliki panjang pasangan basa yang dapat teramplifikasi sebesar 1552 bp menggunakan suhu annealing 59°C dan memiliki kemiripan sekuen dengan gen CAST pada Ovis aries dan Bos taurus sesuai data yang ada di Genbank serta adanya variasi jarak genetik antar sampel kambing boerka.Kata kunci : Calpastatin, PCR, sekuensing , kambing boerka. ABSTRACT                Genes that can affect the tenderness of one of them is the calpastatin (CAST) gene. The aim of this research was to find out the characteristic of CAST gene in boerka goats. The sample of research used blood collected from 5 boerka goats which kept in UPT Hewan Coba Syiah Kuala University. The method used with polymerase chain reaction (PCR), elektoforesis and DNA sequencing. CAST gene on boerka goats was successfully amplified with a temperature of 59 ° C for 1552 bp. A total 5 samples have been in PCR in sequencing. The results of sequencing in analytics using software Local Basic Alignment Search Tool (BLAST) and Clustal W program from Mega 6.01 program. The results showed that the CAST gene in boerka goats had similarities with the CAST gene in Ovis aries and Bos taurus . Characteristics CAST gene in boerka goats such as having an alkaline pair length that can be amplified by 1552 bp using annealing temperature of 59 ° C and sequence similarity with CAST gene on Ovis aries and Bos taurus according to existing data in Genbank and the variation of genetic distance between samples of boerka goats.Keywords : Calpastatin, PCR, sequensing, boerka goat    

Page 1 of 1 | Total Record : 6